Perusahaan di bidang apa yang menurut kelompok kami rawan melakukan kecurangan.
Dan untuk jawaban kami adalah. Perusahaan di bidang ritel! Yup
ritel.
Tahu
kan perusahaan-perusahaan seperti department store, supermarket, atau bahkan
minimarket sebelah rumah? Nah mereka adalah contoh-contoh dari perusahaan yang
bergerak di bidang ritel.
Menurut
Gilbert (2003) Retail adalah semua usaha bisnis yang secara langsung
mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi
penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.
Pada
masa-masa awal tumbuh dan berkembangnya era perusahaan ritel, masyarakat sempat
berpikir kalau berbelanja di toko-toko swalayan modern akan menguras uang mereka
lebih banyak ketimbang belanja di toko-toko atau pasar-pasar tradisional karena
harganya yang berbeda jauh. Namun semakin maraknya toko swalayan terutama
minimarket, masyarakat kini menjadi terbiasa berbelanja di toko swalayan
modern. Belum lagi ump dan umr masyarakat di tempat yang banyak minimarket kini
sudah jauh lebih tinggi. Membuat tingkat konsumsi masyarakat menjadi ikutan
tinggi.
Perusahaan ritel dapat dikategorikan berdasarkan ciri - ciri tertentu, antara lain :
Discount
stores, adalah toko pengecer yang menjual berbagai macam
barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum.
Speciality
stores, merupakan toko eceran yang menjual barang - barang
jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik.
Departemen
stores, adalah suatu toko eceran berskala besar yang
pengelolaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen - departemen yang
menjual macam barang yang berbeda - beda.
Convenience
stores, adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk
yang terbatas, bertempat ditempat yang nyaman dan jam buka yang panjang.
Catalog
stores, merupakan suatu jenis toko yang banyak memberikan
informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen
potensial.
Chain
stores, adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu
gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.
Supermarket,
adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah
kecil produk non-makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri
(swalayan).
Hypermarkets,
adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar
atau lebih dari 50.000 item dan mencakup banyak jenis produk. Hypermarket
merupakan gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket.
Minimarket,
merupakan adalah semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan
makanan, namun tidak sebesar dan selengkap supermarket. Minimarket menerapkan
sistem swalayan.
Untuk contoh
beberapa brand market perusahaan ritel yang ada di Indonesia bisa dilihat
sebagai berikut:
Matahari
Departemen Store, adalah sebuah jaringan toserba yang
menjual baju dan bahan pakaian lainnya. Matahari merupakan salah satu
perusahaan ritel yang terkenal di Indonesia. Disamping menjual baju dan bahan
pakaian, matahari juga menjual kosmetik, sepatu/sandal, makanan, peralatan
dapur dll. Matahari memiliki 79 jaringan di seluruh Indonesia.
Hypermart,
adalah perusahaan jenis hypermarket milik Matahari Group : pemilik matahari
departemen store. Hypermart memiliki 38 cabang di Indonesia.
Foodmart
Supermarket. Foodmart merupakan transformasi dari
konsep Matahari supermarket.
FoodMart
Express (Convenience Store).
Boston
Drugs Store. Toko retail yang menjual obat - obatan.
Times
Books Store. Toko yang menjual berbagai jenis buku.
Timezone,
adalah sebuah tempat hiburan dimana hiburan tersebut berupa permainan/game.
Carrefour,
merupakan sebuah hypermarket asal Perancis. Dibuka pertama kali di Indonesia
pada bulan oktober 1998 yakni di Cempaka Putih (Jakarta) sebagai unit pertama
Carrefour di Indonesia. Pada perkembangannya kini Carrefour memiliki 66 gerai
Hypermarket dan 15 gerai Supermarket.
Carrefour
Express (Convenience Store)
Tiptop
Supermarket
Griya
Supermarket
Yogya
Supermarket
Indomaret,
adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Merk dagang Indomaret dipegang
oleh PT.Indomarco Prismatama.
Alfamart,
merupakan perusahaan retail yang bergerak pada bisnis waralaba swalayan yang
menjual barang - barang keperluan sehari - hari.
Circle
K,
adalah minimarket yang beroperasi 24 jam penuh, hal ini yang menjadikannya
populer di belahan dunia termasuk Indonesia dimana konsep minimarket seperti
ini masih jarang.
Ceriamart
Minimarket
Alfamidi,
toko retail sejenis dengan minimarket namun Alfamidi berukuran lebih besar dan
produk yang dijual lebih beragam dari minimarket. Alfamidi dikelola oleh
PT.Midi Utama Indonesia.
Starmart
Minimarket (Conveinence Store)
Giant
Hypermarket
Hero
Supermarket
Guardian
Drug Store
Electronic
City, toko yang menjual berbagai jenis peralatan
elektronik.
Super
Home,
toko retail yang menjual perkakas rumah tangga, dan peralatan bangunan.
Ramayana
Supermarket
Sport
Station, toko retail yang menjual peralatan olah raga
(sepatu, kaos dll)
Warehouse,
toko retail yang menjual sepatu, baju dan berbagai peralatan olah raga.
Gramedia
Books Store
Gunung
Agung Books Store
Super
Indo Swalayan
Disc
Tarra, toko kaset/CD/DVD resmi.
Mengapa kami memilih
perusahaan ritel sebagai bidang perusahaan yang rawan melakukan kecurangan??
Sempat
ramai beberapa kasus konsumen yang merasa tertipu dengan tidak sesuainya struk
belanja mereka dengan belanjaan yang mereka dapatkan. Sampai-sampai,
kasir-kasir toko swalayan mendapatkan cap buruk atas kejadian-kejadian serupa
yang bisa terjadi dimana saja.
Salah
satu korbannya yaitu Lee Sang Hok yang mengungkapkan kejadian yang dialaminya
saat berbelanja di sebuah minimarket kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat pada 3
Juli 2015 lalu.
Lewat
akun Facebooknya, Lee mengaku hanya membeli makanan serta minuman ringan,
harganya pun tidak mencapai Rp 150 ribu. Yang mengejutkannya adalah ketika
mengetahui ada pengambilan tunai Rp 200 ribu di bagian bawah struk. Padahal dia
tidak pernah meminta.
Akhirnya si kasir yang bersangkutan pun dipecat dari perusahaannya bekerja.
Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/indomaret-pecat-kasir-nakal-tilap-uang-konsumen-rp-200-ribu.html
Kasus kecurangan lain adalah seorang kasir sebuah minimarket yang menukar ATM konsumen.
Kepolisian Sektor Kembangan, Jakarta Barat, menangkap Yudistira, 28 tahun, karena mencuri kartu ATM pelanggan saat bekerja di sebuah minimarket. Yudistira dituduh menukarkan ATM asli korban, saat korban RY membayar dengan debit. "Pelaku menukar kartu ATM milik korban saat transaksi awal di Alfamart," kata Kepala Polsek Kembangan Komisaris Aldo Ferdian, Ahad, 14 Agustus 2016.
Kejadian
bermula saat RY belanja di minimarket tempat Yudistira bekerja pada 25 Juli
lalu. RY memutuskan membayar belanjaannya secara debit dengan kartu ATM-nya.
Yudistira memanfaatkan momen itu untuk menukarkan kartu ATM RY dengan yang
palsu. Tak sadar kartunya berganti, RY pulang tanpa menaruh curiga.
Hingga
pada 12 Agustus lalu, RY akan mengambil uang di ATM daerah Permata Hijau. Kartu
ATM itu ditelan dan tak keluar lagi. Saat dikonfirmasi ke pihak bank, RY diberi
tahu bahwa kartu tersebut bukan miliknya. "Waktu dicek, sudah ada dua kali
penarikan uang sebesar Rp 1 juta dan Rp 1,25 juta yang tak pernah dilakukan
korban," kata Aldo. RY pun langsung melaporkan ini ke Polsek Kembangan.
Dari
hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi, terduga pelaku mengarah ke arah
Yudistira. Transaksi di minimarket adalah saat terakhir RY menggunakan ATM-nya.
Pemeriksaan lanjutan terhadap closed-circuit television (CCTV), menguatkan
dugaan bahwa Yudistira merupakan terduga pelaku utama.
Yudistira
pun ditetapkan sebagai tersangka pencurian oleh polisi. "Saat dilakukan
penangkapan, pelaku sedang bekerja," kata Aldo.
Dari
hasil penyitaan barang bukti, menurut Aldo, ditemukan uang sebesar Rp 400 ribu
yang merupakan sisa uang yang ditarik dari rekening RY. Polisi juga menemukan
hasil cetak buku tabungan atas nama korban.
Yudistira
dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Pencurian. Ia
terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.
Sumber: https://m.tempo.co/read/news/2016/08/14/064795838/modus-tukar-kartu-atm-pegawai-minimarket-ditangkap
Mengapa perusahaan ritel rentan melakukan kecurangan?
Menurut kami, ada
beberapa alasan adanya karyawan melakukan kecurangan dalam bertransaksi:
1. Kurangnya pelatihan
2. Fraud atau tidak
balance nya pendapatan toko dengan persediaan yang terjual
3. Gaji yang kurang
4. Kurang iman
Buat kalian yang suka
berbelanja di toko-toko swalayan, ngga usah takut menjadi korban kecurangannya
ya. Mari kita sama-sama teliti supaya hal serupa tidak terjadi pada kita dan
orang-orang terdekat. Biasakan mengecek kembali struk yang diberikan kasir
sebelum kita keluar dari toko. Pastikan kalau harga yang tertera di struk sama
dengan harga yang tertera di rak display. Jika dirasa sudah sesuai dan tidak
ada yang aneh, kita bisa dengan aman meninggalkan toko dan belanja lagi
besoknya.
Oh iya, lain kasus
kalau kasirnya yang kurang input barang ya. Misalnya kalian beli cokelat 3 pc,
tapi yang diinput si kasir cuma 2. Jangan langsung bilang itu rejeki kalian ya.
Tegur kasirnya dan bayar kekurangan item yang tidak terinput tadi. Karena hal
ini juga berpengaruh pada tidak balance nya pendapatan dan penjualan mereka.
Makanya mereka mencari cara untuk menyeimbangkannya dengan melebihkan input
barang belanjaan.
Kalau kita saling jujur
dan bekerja sama, dijamin deh kecurangan-kecurangan yang terjadi akan
berkurang dan tidak ada lagi pihak yang dirugikan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar