Masa
jabatan Bapak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai gubernur DKI Jakarta
pengganti Bapak Joko Widodo sudah hampir berada di akhirnya. Banyak juga
perubahan yang sudah terjadi pada Ibu Kota Indonesia tercinta ini. Ada 3 pasang
calon yang nantinya akan bersaing merebutkan kursi jabatan Gubernur dan Wakil
Gubernur untuk periode 2017-2021 mendatang. Yaitu Ahok-Djarot, Agus-Sylvi dan
Anies-Sandi.
A. PROFIL CAGUB DKI 2017
1. BASUKI
TJAHAJA PURNAMA (AHOK)
Basuki
Tjahaja Purnama (EYD: Basuki Cahaya
Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxué / 鍾萬學, lahir di Manggar, Belitung
Timur, 29 Juni 1966; umur 50 tahun), atau paling dikenal dengan
panggilan Hakka Ahok (阿學), adalah Gubernur DKI Jakarta yang
menjabat sejak 19 November 2014.
Pada 14
November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko
Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta. Basuki
resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19
November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat
sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.
Basuki
adalah putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan
Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw). Ia lahir di Belitung Timur, Bangka
Belitung pada tanggal 29 Juni 1966. Basuki memiliki tiga orang
adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama (dokter PNS dan Bupati
di Kabupaten Belitung Timur), Fifi Lety (praktisi hukum), Harry Basuki
(praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan).
Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).
Basuki
menikah dengan Veronica, kelahiran Medan, Sumatera Utara, dan
dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan
Daud Albeenner.
Nama
panggilan "Ahok" berasal dari ayahnya. Mendiang Indra Tjahja
Purnama ingin Basuki menjadi seseorang yang sukses dan memberikan panggilan
khusus baginya, yakni "Banhok". Kata "Ban" sendiri berarti
puluhan ribu, sementara "Hok" memiliki arti belajar. Bila
digabungkan, keduanya bermakna "belajar di segala bidang". Lama
kelamaan, panggilan Banhok berubah menjadi Ahok.
Setelah
menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Basuki melanjutkan studinya di
jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan
mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan
pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master
Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Kiprah Politik:
-
Bupati Belitung Timur 2005
-
Pemilihan Gubernur Bangka Belitung 2007
-
Anggota DPR-RI 2009-2014
-
Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012
-
Gubernur DKI Jakarta (Pelaksana Tugas
Gubernur 2014)
-
Gubernur DKI Jakarta (Gubernur
2014-sekarang)
2. AGUS HARIMURTI YUDHOYONO
Agus
Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A. (lahir di Bandung, Jawa
Barat, 10 Agustus 1978; umur 38 tahun) adalah anak pertama dari Susilo
Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Ia mengundurkan diri dari
keprajuritan TNI AD yang dicintainya dan terpanggil secara nurani untuk
pengabdian tulus pada warga Jakarta dengan mencalonkan diri pada Pemilihan
umum Gubernur DKI Jakarta 2017.
Agus
Harimurti Yudhoyono lahir di tengah keluarga dengan latar belakang pengabdian
militer. Ayahnya, populer dengan nama SBY, adalah putra dari R. Soekotjo, seorang
prajurit. Ibunya, populer dengan nama Ani Yudhoyono, adalah putri dari Sarwo
Edhi Wibowo, tokoh militer Indonesia.
Tahun
2005, Agus menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang
putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.
Pendidikan
dasarnya sejak 1984 dihabiskan di Bandung dan Timor Timur selama 2,5 tahun,
serta Jakarta, sebelum akhirnya ia lanjutkan di Amerika Serikat pada 1990. Kala
itu, Agus mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seskoad di Fort
Leavenworth. Di Amerika Serikat, Agus pernah mendapatkan penghargaan dari
sekolahnya dalam bidang akademik. Selepas lulus dari SMPN 5 Bandung, Agus
pun masuk SMA Taruna Nusantara Magelang pada tahun 1994. Penatarama
1, pendiri pleton PKS (Patroli Keamanan Sekolah) serta Ketua OSIS SMA Taruna
Nusantara ini lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1997 dan meraih
medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Prestasi itu semakin membulatkan
tekad Agus untuk mengikuti jejak ayahnya masuk Akademi Militer Magelang.
Riwayat Jabatan:
-
Pama Pussenif (2000)
-
Pama Korstrad (2001)
-
Pama Divif 1 Kostrad (2002)
-
Danton III/C Yonif Linud 305/Tengkorak
(2002)
-
Danton II/C Yonif Linud 305/Tengkorak
(2003)
-
Pasi 2/Ops Yonif Linud 305/Tengkorak
(2004)
-
Dankipad C Yonif Linud 305/Tengkorak
(2005)
-
Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis
Kontingen Garuda XXIII-A (2006)
-
Pama Mabes TNI (2008)
-
Ps. Kasi Amerika Kemhan RI (2008)
-
Pama Ditjen Strahan Kemhan (2009)
-
Pamen Mabes TNI/Suslapa (USA) (2010)
-
Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I
Kostrad (2011)
-
Pamen Mabes TNI (2013)
-
Kasubbag Kerja sama Dalam Negeri
Universitas Pertahanan (2014)
-
Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko LN)
(2014)
-
Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning
(2015)
3. ANIES RASYID BASWEDAN
Anies
Rasyid Baswedan, Ph.D, (lahir di Kuningan, Jawa
Barat, 7 Mei 1969; umur 47 tahun) adalah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia ke-26 di Kabinet Kerja yang
menjabat sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016. Dalam pertengahan periode
Kabinet, Ia digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang dalam perombakan Kabinet 27 Juli 2016. Ia adalah
seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Ia merupakan
cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan. Ia menginisiasi gerakan Indonesia
Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah
perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas
Paramadina pada usia 38 tahun.
Anies
dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969 dari
pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Anies mulai mengenyam bangku
pendidikan pada usia 5 tahun. Saat itu, ia bersekolah di TK Masjid Syuhada.
Menginjak usia enam tahun, Anies masuk ke SD Laboratori, Yogyakarta.
Setelah
lulus SD, Anies diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Dia bergabung
dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah di sekolahnya, dan menduduki
jabatan sebagai pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi
kematian," karena tugasnya mengabarkan kematian. Anies juga pernah
ditunjuk menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.
Kita
ditarik dulu ke belakang, sebelum kemudian bisa meloncat dengan jauh.
Anies
Baswedan, menggambarkan keterlambatannya lulus SMA karena
mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.
mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.
Lulus
dari SMP, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia
tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS, dan
mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS
se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada
tahun 1985. Pada
tahun 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan
tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program
ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun
1989.
Sekembalinya
ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Ia
bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi
Republik Indonesia cabang Yogyakarta, dan mendapat peran sebagai
pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.
Anies
diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Dia tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan
menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.
Di
fakultasnya, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidani
kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada
kongres tahun 1992, dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan.
Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan
senat sebagai lembaga legislatif, yang disahkan oleh kongres pada tahun
1993. Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis
riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus BPPC yang menyangkut putra
Presiden Soeharto,Hutomo Mandala Putra. Anies turut menginisiasi
demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan
November 1993 di Yogyakarta.
Pada
tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari untuk JAL Foundation untuk
mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam
bidang kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba
menulis mengenai lingkungan.
Setelah
lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM,
sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk
melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan
ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada
tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya,
dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat
setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk
melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois
University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office
of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa
Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa
NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004. Disertasinya
doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy
in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap
daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik,
menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia. Dia lulus
pada tahun 2005.
Karier:
-
Peneliti Pusat Antar-Universitas Studi
Ekonomi UGM
-
Manajer Riset IPC, Inc, Chicago
-
Kemitraan Untuk Reformasi Tata Kelola
Pemerintahan
-
Direktur Riset Indonesian Institute
Center
-
Rektor Universitas Paramadina
-
Ketua Yayasan Indonesia Mengajar
-
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat
-
Penggagas Gerakan Turun Tangan
-
Juru Bicara Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf
Kalla (JK)
-
Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK
-
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia (2014-2016)
B. PROFIL CAWAGUB DKI JAKARTA 2017
1. DJAROT SAIFUL HIDAYAT
Drs. H. Djarot
Saiful Hidayat, MS (EYD: Jarot Saiful Hidayat) (lahir
di Magelang, Indonesia, 06 Juli 1962; umur 54 tahun) adalah
politisi PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI
Jakarta sejak 17 Desember 2014. Sebelumnya ia adalah anggota DPR RI
periode 2014-2019. Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar sejak 3
Mei 2000 hingga 3 Agustus 2010 dan anggota DPRD Jawa
Timur sejak 1999 hingga 2000.
Djarot
Saiful Hidayat pernah menjadi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Republik Indonesia. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur dari tahun 1999 sampai 2000. Sebelum
berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot Saiful Hidayat memiliki mata pencaharian
utama sebagai dosen di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya.
Tidak hanya sebagai dosen, ia juga merangkap tugas sebagai Pembantu Rektor I di
universitas tersebut pada tahun 1997 hingga 1999.
Dalam
pengembaraan ilmunya, Djarot Saiful Hidayat, atau akrab disapa dengan nama
Djarot, menimba ilmu di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Fakultas Ilmu
Administrasi (FIA). Setelah menamatkan pendidikannya di UB pada tahun 1986, ia
mendapat gelar Sarjana (S1). Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dengan terdaftar
sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik
hingga memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.
Riwayat Jabatan:
- Dosen di Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya
- Pembantu Rektor I Universitas 17
Agustus 1945, Surabaya (1997-1999)
- PD I FIA, UNTAG Surabaya
(1984-1991)
- Dekan FIA, UNTAG Surabaya
(1991-1997)
- Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur
(1999-2000)
- Wali Kota Blitar (2000-2010)
- Wakil Ketua Bidang Ideologi dan
Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (2005-2010)
- Ketua I Pappuda PDI Perjuangan
(1999)
- Deputi I BADIKLATDA Jawa Timur
(2001)
- Ketua DPD PA GMNI Jawa Timur
(2010-2014)
- Ketua Bidang Organisasi DPP PDI
Perjuangan (2010-2015)
- Anggota DPR RI Fraksi PDI
Perjuangan (2014)
- Ketua Bidang Keanggotaan dan
Organisasi DPP PDI Perjuangan (2015-Sekarang)
- Wakil Gubernur DKI Jakarta
(2014-Sekarang)
2. SYLVIANA MURNI
Prof. Dr. Hj. Sylviana
Murni, S.H., M.Si. (lahir di Jakarta, Indonesia, 11
Oktober 1958; umur 57 tahun) adalah seorang birokrat yang lama
berkarier di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta. Ia menjabat sebagai
Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta pada tahun 2015
sampai 2016 dan juga pernah menjadi Wali Kota Jakarta Pusat periode
2008-2010. Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan ini memperoleh gelar
Professor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka. Wanita asli Betawi ini
juga merupakan peraih gelar None Jakarta tahun 1981.
Pendidikan:
- S3 Manajemen Pendidikan Fakultas
Kependidikan Universitas Negeri Jakarta
- S2 Manajemen Kependudukan Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
- S1 Hukum Administrasi Negara
Fakultas Hukum Universitas Jayabaya
- SMA Negeri 12 Jakarta
- SMP Negeri 44 Jakarta
- SD Baluel Jakarta Timur
Karier:
- Deputi Gubernur Bidang Pariwisata
dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta (2015-2016)
- Plt Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja Pemprov DKI Jakarta (2013-2014)
- Asisten Pemerintahan Pemprov DKI
Jakarta (2013)
- Plt Walikota Jakarta Barat (2013)
- Walikota Jakarta Pusat (2008-2010)
- Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI
(2004-2008)
- Kepala Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil (DKCS) DKI (2001-2004)
- Kepala Biro Bina Sosial DKI
(1999-2001)
- Anggota DPRD DKI Jakarta (1997-1999)
- Kepala Bagian Kebudayaan Biro
Bintal DKI (1995-1997)
- Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro
Bintal DKI (1991-1995)
- Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar
Sekolah Biro Bintal DKI (1989-1991)
- Staf Biro Pembinaan Mental (Bintal)
DKI (1987-1989)
- Staf Penatar BP-7 DKI (1985-1987)
3. SANDIAGA SALAHUDDIN UNO
Sandiaga
Salahuddin Uno atau sering dipanggil Sandi
Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969; umur 47
tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di
acara seminar-seminar, Sandi Uno yang berdarah Gorontalo ini
kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship),
utamanya pada pemuda.
Sandi
Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika
perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno
mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha
tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain . Pada
tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia
menurut majalah Forbes.. Tahun 2011, Forbes kembali
merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat
ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.
Sandi
Uno adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat,
dengan predikat summa cum laude. Sandi mengawali karier
sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat
beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University,
Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.
Saat
ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.
- PT Adaro Indonesia
- PT Indonesia Bulk Terminal
- PT Mitra Global Telekomunikasi
Indonesia
- Interra Resources Limited
- PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK
C. RANGKUMAN
Cagub
|
Usia
|
Latar
Belakang Keluarga
|
Pendidikan
|
Profesi
|
Ahok
|
50
|
4
bersaudara dari pasangan Alm. Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing
|
Universitas
Trisakti, STIE Prasetya Mulya
|
Insinyur,
Politikus
|
Agus
|
38
|
Putra
Sulung dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono
|
Nanyang
Technological University
|
TNI
Angkatan Darat
|
Anies
|
47
|
Putra
dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid
|
Universitas
Gadjah Mada, University Of Marryland
|
Akademisi
|
D. OPINI
Menurut
pendapat saya, setiap pasangan Cagub-Cawagub 2017 ini memiliki profesi yang
berbeda-beda namun sama-sama profesional di bidangnya masing-masing. Mereka
tampak matang dan mampu untuk mengemban tugas sebagai pengurus Ibu Kota. Banyak
prestasi yang telah dicapai ketiga pasang calon yang cukup menjanjikan untuk
dipercayakan masyarakat kota Jakarta.
Ahok
yang saat ini menggantikan posisi Jokowi telah melakukan banyak perubahan yang
lebih baik terhadap Jakarta. Begitu pula Agus dan Anies yang masing-masing
berprestasi di bidang militer dan pendidikan telah melakukan tugasnya dengan
baik dalam pertahanan dan kemajuan sistem pendidikan di Indonesia.
Saya
berharap untuk para pelajar, mahasiswa dan para pemilih pemula dapat lebih
selektif dan kritis dalam menetapkan pilihannya nanti di Pilgub 2017. Coba kenali
lagi para calon agar tidak ‘buta’ ketika memilih. Yaitu asal pilih karena famous saja. Kalau tidak kenal ya
dikenali dulu. Coba telaah poin-poin penting lain yang bisa dijadikan acuan
bahwa pilihan tersebut memang benar-benar yang terbaik yang bisa membawa Ibu
Kota ke arah yang lebih baik. Semoga tidak ada lagi kecurangan serta golput
yang dapat merugikan nasib Kota Jakarta 5 tahun mendatang.
Sebab,
kesejahteraan DKI Jakarta akan memberikan dampak besar bagi Indonesia. Kita sebagai
warga negara yang baik, berjiwa nasionalisme dan patriotisme tinggi harus mau
bekerja sama dalam mewujudkan negara yang makmur dan sejahtera sesuai dengan
cita-cita bangsa yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Source:
https://id.wikipedia.org/wiki/Sandiaga_Uno
http://pilkada.liputan6.com/read/2618564/syarat-lengkap-ini-tahap-lanjutan-yang-harus-dilalui-cagub-dki
http://pilkada.liputan6.com/read/2618564/syarat-lengkap-ini-tahap-lanjutan-yang-harus-dilalui-cagub-dki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar