MANUSIA DAN KEADILAN – LANJUTAN
1.
Perhitungan (HISAB) dan Pembalasan
Dinegara
kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disini
polisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di
lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya
akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
Dalam
islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal dan
perbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal
akan di hitung semua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka
iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk
neraka. dan di neraka inilah segala perbuatan jahat manusia di dunia akan di
balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.
2.
Pengertian Pemulihan Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik
adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hti-hati agar
namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang disekitarnya
adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih
baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati daripada malu. Betapa besar
nilai nama baik itu sehingga nyawa taruhannya. Setiap orangtua selalu berpesan
kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” dengan menyebut ‘nama’ berarti
sudah mengandung arti ‘nama baik’.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku.
Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa,
cara bergaul, sopan santun, disiplin, dan lain sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik
itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu:
a. Manusia menurut
sifatnya adalah makhluk sosial
b. Ada aturan-aturan
yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya
sendiri sebagai pelaku moral tersebut
3.
Hakikat Nama Baik
Pada
hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai akhlak.
Ada
tiga macam godaan yaitu: derajat/pangkat, harta dan wanita. Bila orang tidak
dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus ke jurang kenistaan
karena untuk memiliki derajat/pangkat, harta dan wanita itu dengan
mempergunakan jalan yang tidak wajar. Jalan itu antara lain fitnah, membohon,
suap, mencuri, merampok, dan menempuh semua jalan yang diharamkan.
Hawa
nafsu dan angan-angan bagaikan sungai dan air. Hawa nafsu yang tidak
tersalurkan melalui sungai yang baik, yang benar, akan meluap kemana-mana yang
akhirnya sangat berbahaya. Menjerumuskan manusia ke lumpur dosa.
Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau
minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya di bibir, melainkan harus
bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan
kebajikan dan pertolongan kepada sesama makhluk hidup yang perlu ditolong
dengan penuh kasih sayang, tanpa pamrih, takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap
rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
4.
Pengertian Pembalasan
Pembalasan
adalah sebuah perilaku yang ditujukan untuk mengembalikan perbuatan sesorang.
Ada
pembalasan dalam hal kebaikan dan ada pembalasan yang bersifat buruk. Pembalasan
juga bisa disebut sebagai hukuman ataupun anugrah, pembalasan diartikan sebagai
hukuman ketika seseorang mendapatkan kejadian buruk setelah berbuat kejahatan
kepada orang lain dan sebaliknya, pembalasan diartikan sebagai anugrah ketika
seseorang mendapatkan keuntungan setelah orang tersebut berbuat baik kepada
orang lain.
Pembalasan
bisa datang dari sesama manusia ataupun dari Allah SWT. Allah SWT memiliki
banyak cara untuk membuat hamba-Nya jera ataupun bahagia, karena rejeki atau
musibah datang dari arah yang tidak pernah kita duga.
Pembalasan
muncul karena adanya sebuah reaksi atau perbuatan orang lain terhadap
seseorang. Pembalasan merupakan sifat alamiah yang dimiliki oleh manusia dan
bentuknya berbeda-beda tergantung reaksi atau perbuatan apa yang telah
dilakukan orang lain terhadap seseorang tersebut ada yang bersifat positif
maupun negatif.
Pembalasan
yang mungkin terjadi dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang,
tingkah laku yang serupa, maupun tingkah laku yang seimbang. Pembalasan juga bisa disebut dengan karma.
5.
Sebab-sebab Pembalasan
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang
bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh
kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula
Pada dasarnya manusia adalah makhluk moral dan makhluk
sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan
moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan
amoral pada hakekatnya adalah perbuatSan yang melanggar atau memperkosa hak dan
kewajiban manusia lain.
Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan
kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan
kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban adalah pembalasan.
6.
Contoh-contoh Suatu Pembalasan
Misalnya
seorang remaja yang ingin berangkat ke sekolah, kemudian dia melihat temannya
ada di pinggir jalan dengan motornya yang ternyata ban motornya pecah. Kemudian
dia menolong temannya tersebut, hingga suatu hari ketika dia sedang kesusahan
dan ternyata temannya yang waktu itu dia tolong kini menolongnya.
Ketika
seorang anak mengerjai temannya yang tidak melakukan kesalahan kepadanya,
sampai temannya itu terluka. Karena kesal, anak yang dikerjai tadi itu
melakukan pembalasan sehingga melukai temannya yang tadi mengerjainya itu.
Jadi,
pembalasan merupakan sesuatu perbuatan yang dapat dilakukan oleh siapapun. Maka
berbuat baiklah terhadap semua orang, akan tetapi juga jangan membantu orang
lain karena mengharapkan balasan. Lakukanlah secara ikhlas, maka ketika kita
melakukan perbuatan yang baik tentu orang lain akan memperlakukan kita dengan
baik pula.
Referensi:
http://akiliblogspotc.blogspot.co.id/2011/11/pembalasan.html?m=1
http://ketrinp.blogspot.co.id/2016/11/pengertian-sebab-sebab-dan-contoh.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar