Senin, 10 Oktober 2016

PILGUB DKI 2017: Kenali Siapa yang Bakal Menjadi Orang Nomor 1 di Jakarta 2017


Masa jabatan Bapak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai gubernur DKI Jakarta pengganti Bapak Joko Widodo sudah hampir berada di akhirnya. Banyak juga perubahan yang sudah terjadi pada Ibu Kota Indonesia tercinta ini. Ada 3 pasang calon yang nantinya akan bersaing merebutkan kursi jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk periode 2017-2021 mendatang. Yaitu Ahok-Djarot, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi.


A.    PROFIL CAGUB DKI 2017


1.     BASUKI TJAHAJA PURNAMA (AHOK)

Basuki Tjahaja Purnama (EYD: Basuki Cahaya Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxué / 鍾萬學, lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966; umur 50 tahun), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok (阿學), adalah Gubernur DKI Jakarta yang menjabat sejak 19 November 2014.

Pada 14 November 2014, ia diumumkan secara resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta pengganti Joko Widodo, melalui rapat paripurna istimewa di Gedung DPRD DKI Jakarta. Basuki resmi dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November 2014 di Istana Negara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur sejak 16 Oktober hingga 19 November 2014.

Basuki adalah putra pertama dari Alm. Indra Tjahaja Purnama (Tjoeng Kiem Nam) dan Buniarti Ningsing (Boen Nen Tjauw). Ia lahir di Belitung Timur, Bangka Belitung pada tanggal 29 Juni 1966. Basuki memiliki tiga orang adik, yaitu Basuri Tjahaja Purnama (dokter PNS dan Bupati di Kabupaten Belitung Timur), Fifi Lety (praktisi hukum), Harry Basuki (praktisi dan konsultan bidang pariwisata dan perhotelan). Keluarganya adalah keturunan Tionghoa-Indonesia dari suku Hakka (Kejia).

Basuki menikah dengan Veronica, kelahiran Medan, Sumatera Utara, dan dikaruniai 3 orang putra-putri bernama Nicholas Sean Purnama, Nathania, dan Daud Albeenner.

Nama panggilan "Ahok" berasal dari ayahnya. Mendiang Indra Tjahja Purnama ingin Basuki menjadi seseorang yang sukses dan memberikan panggilan khusus baginya, yakni "Banhok". Kata "Ban" sendiri berarti puluhan ribu, sementara "Hok" memiliki arti belajar. Bila digabungkan, keduanya bermakna "belajar di segala bidang". Lama kelamaan, panggilan Banhok berubah menjadi Ahok.
Setelah menamatkan pendidikan sekolah menengah atas, Basuki melanjutkan studinya di jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1990. Basuki menyelesaikan pendidikan magister pada Tahun 1994 dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Kiprah Politik:
-          Bupati Belitung Timur 2005
-          Pemilihan Gubernur Bangka Belitung 2007
-          Anggota DPR-RI 2009-2014
-          Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012
-          Gubernur DKI Jakarta (Pelaksana Tugas Gubernur 2014)
-          Gubernur DKI Jakarta (Gubernur 2014-sekarang)


2.      AGUS HARIMURTI YUDHOYONO
Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978; umur 38 tahun) adalah anak pertama dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Ia mengundurkan diri dari keprajuritan TNI AD yang dicintainya dan terpanggil secara nurani untuk pengabdian tulus pada warga Jakarta dengan mencalonkan diri pada Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017.

Agus Harimurti Yudhoyono lahir di tengah keluarga dengan latar belakang pengabdian militer. Ayahnya, populer dengan nama SBY, adalah putra dari R. Soekotjo, seorang prajurit. Ibunya, populer dengan nama Ani Yudhoyono, adalah putri dari Sarwo Edhi Wibowo, tokoh militer Indonesia.

Tahun 2005, Agus menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Pendidikan dasarnya sejak 1984 dihabiskan di Bandung dan Timor Timur selama 2,5 tahun, serta Jakarta, sebelum akhirnya ia lanjutkan di Amerika Serikat pada 1990. Kala itu, Agus mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seskoad di Fort Leavenworth. Di Amerika Serikat, Agus pernah mendapatkan penghargaan dari sekolahnya dalam bidang akademik. Selepas lulus dari SMPN 5 Bandung, Agus pun masuk SMA Taruna Nusantara Magelang pada tahun 1994. Penatarama 1, pendiri pleton PKS (Patroli Keamanan Sekolah) serta Ketua OSIS SMA Taruna Nusantara ini lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1997 dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Prestasi itu semakin membulatkan tekad Agus untuk mengikuti jejak ayahnya masuk Akademi Militer Magelang.

Riwayat Jabatan:
-          Pama Pussenif (2000)
-          Pama Korstrad (2001)
-          Pama Divif 1 Kostrad (2002)
-          Danton III/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2002)
-          Danton II/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2003)
-          Pasi 2/Ops Yonif Linud 305/Tengkorak (2004)
-          Dankipad C Yonif Linud 305/Tengkorak (2005)
-          Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006)
-          Pama Mabes TNI (2008)
-          Ps. Kasi Amerika Kemhan RI (2008)
-          Pama Ditjen Strahan Kemhan (2009)
-          Pamen Mabes TNI/Suslapa (USA) (2010)
-          Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (2011)
-          Pamen Mabes TNI (2013)
-          Kasubbag Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan (2014)
-          Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko LN) (2014)
-          Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning (2015)

3.      ANIES RASYID BASWEDAN
Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, (lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969; umur 47 tahun) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ke-26 di Kabinet Kerja yang menjabat sejak 26 Oktober 2014 sampai 27 Juli 2016. Dalam pertengahan periode Kabinet, Ia digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dalam perombakan Kabinet 27 Juli 2016. Ia adalah seorang intelektual dan akademisi asal Indonesia. Ia merupakan cucu dari pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan. Ia menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar dan menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007, saat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun.


Anies dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid. Anies mulai mengenyam bangku pendidikan pada usia 5 tahun. Saat itu, ia bersekolah di TK Masjid Syuhada. Menginjak usia enam tahun, Anies masuk ke SD Laboratori, Yogyakarta.

Setelah lulus SD, Anies diterima di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Dia bergabung dengan Organisasi Siswa Intra Sekolah di sekolahnya, dan menduduki jabatan sebagai pengurus bidang humas yang dijuluki sebagai "seksi kematian," karena tugasnya mengabarkan kematian. Anies juga pernah ditunjuk menjadi ketua panitia tutup tahun di SMP-nya.

Kita ditarik dulu ke belakang, sebelum kemudian bisa meloncat dengan jauh.

Anies Baswedan, menggambarkan keterlambatannya lulus SMA karena
mengikuti program pertukaran pelajar ke Amerika.

Lulus dari SMP, Anies meneruskan pendidikannya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS, dan mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama tiga ratus orang Ketua OSIS se-Indonesia. Hasilnya, Anies terpilih menjadi Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985. Pada tahun 1987, dia terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Program ini membuatnya menempuh masa SMA selama empat tahun dan baru lulus pada tahun 1989.

Sekembalinya ke Yogyakarta, Anies mendapat kesempatan berperan di bidang jurnalistik. Ia bergabung dengan program Tanah Merdeka di Televisi Republik Indonesia cabang Yogyakarta, dan mendapat peran sebagai pewawancara tetap tokoh-tokoh nasional.

Anies diterima masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dia tetap aktif berorganisasi, bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam dan menjadi salah satu anggota Majelis Penyelamat Organisasi HMI UGM.

Di fakultasnya, Anies menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa dan ikut membidani kelahiran kembali Senat Mahasiswa UGM setelah pembekuan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dia terpilih menjadi Ketua Senat Universitas pada kongres tahun 1992, dan membuat beberapa gebrakan dalam lembaga kemahasiswaan. Anies membentuk Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai lembaga eksekutif memosisikan senat sebagai lembaga legislatif, yang disahkan oleh kongres pada tahun 1993. Masa kepemimpinannya juga ditandai dengan dimulainya gerakan berbasis riset, sebuah tanggapan atas tereksposnya kasus BPPC yang menyangkut putra Presiden Soeharto,Hutomo Mandala Putra. Anies turut menginisiasi demonstrasi melawan penerapan Sistem Dana Sosial Berhadiah pada bulan November 1993 di Yogyakarta.

Pada tahun 1993, Anies mendapat beasiswa dari untuk JAL Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo dalam bidang kajian Asia. Beasiswa ini ia dapatkan setelah memenangkan sebuah lomba menulis mengenai lingkungan.

Setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM, sebelum mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, University of Maryland, College Park pada tahun 1997. Ia juga dianugerahi William P. Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.

Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999. Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004. Disertasinya doktoralnya yang berjudul Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten/ kota di Indonesia. Dia lulus pada tahun 2005.

Karier:
-          Peneliti Pusat Antar-Universitas Studi Ekonomi UGM
-          Manajer Riset IPC, Inc, Chicago
-          Kemitraan Untuk Reformasi Tata Kelola Pemerintahan
-          Direktur Riset Indonesian Institute Center
-          Rektor Universitas Paramadina
-          Ketua Yayasan Indonesia Mengajar
-          Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat
-          Penggagas Gerakan Turun Tangan
-          Juru Bicara Pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla (JK)
-          Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK
-          Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2014-2016)

B.     PROFIL CAWAGUB DKI JAKARTA 2017

1.      DJAROT SAIFUL HIDAYAT
Drs. H. Djarot Saiful Hidayat, MS (EYD: Jarot Saiful Hidayat) (lahir di Magelang, Indonesia, 06 Juli 1962; umur 54 tahun) adalah politisi PDI Perjuangan yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Desember 2014. Sebelumnya ia adalah anggota DPR RI periode 2014-2019. Djarot pernah menjabat sebagai Wali Kota Blitar sejak 3 Mei 2000 hingga 3 Agustus 2010 dan anggota DPRD Jawa Timur sejak 1999 hingga 2000.

Djarot Saiful Hidayat pernah menjadi salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur dari tahun 1999 sampai 2000. Sebelum berkecimpung sebagai aktivis politik, Djarot Saiful Hidayat memiliki mata pencaharian utama sebagai dosen di Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya. Tidak hanya sebagai dosen, ia juga merangkap tugas sebagai Pembantu Rektor I di universitas tersebut pada tahun 1997 hingga 1999.

Dalam pengembaraan ilmunya, Djarot Saiful Hidayat, atau akrab disapa dengan nama Djarot, menimba ilmu di Universitas Brawijaya (UB), Malang, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). Setelah menamatkan pendidikannya di UB pada tahun 1986, ia mendapat gelar Sarjana (S1). Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya dengan terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Fakultas Ilmu Politik hingga memperoleh gelar Magister (S2) pada tahun 1991.

Riwayat Jabatan:
  • Dosen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Pembantu Rektor I Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya (1997-1999)
  • PD I FIA, UNTAG Surabaya (1984-1991)
  • Dekan FIA, UNTAG Surabaya (1991-1997)
  • Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur (1999-2000)
  • Wali Kota Blitar (2000-2010)
  • Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (2005-2010)
  • Ketua I Pappuda PDI Perjuangan (1999)
  • Deputi I BADIKLATDA Jawa Timur (2001)
  • Ketua DPD PA GMNI Jawa Timur (2010-2014)
  • Ketua Bidang Organisasi DPP PDI Perjuangan (2010-2015)
  • Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (2014)
  • Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi DPP PDI Perjuangan (2015-Sekarang)
  • Wakil Gubernur DKI Jakarta (2014-Sekarang)

2.      SYLVIANA MURNI
Prof. Dr. Hj. Sylviana Murni, S.H., M.Si. (lahir di Jakarta, Indonesia, 11 Oktober 1958; umur 57 tahun) adalah seorang birokrat yang lama berkarier di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta. Ia menjabat sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta pada tahun 2015 sampai 2016 dan juga pernah menjadi Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008-2010. Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan ini memperoleh gelar Professor dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka. Wanita asli Betawi ini juga merupakan peraih gelar None Jakarta tahun 1981.

Pendidikan:
  • S3 Manajemen Pendidikan Fakultas Kependidikan Universitas Negeri Jakarta
  • S2 Manajemen Kependudukan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
  • S1 Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Jayabaya
  • SMA Negeri 12 Jakarta
  • SMP Negeri 44 Jakarta
  • SD Baluel Jakarta Timur
 Karier:
  • Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta (2015-2016)
  • Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov DKI Jakarta (2013-2014)
  • Asisten Pemerintahan Pemprov DKI Jakarta (2013)
  • Plt Walikota Jakarta Barat (2013)
  • Walikota Jakarta Pusat (2008-2010)
  • Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI (2004-2008)
  • Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DKCS) DKI (2001-2004)
  • Kepala Biro Bina Sosial DKI (1999-2001)
  • Anggota DPRD DKI Jakarta (1997-1999)
  • Kepala Bagian Kebudayaan Biro Bintal DKI (1995-1997)
  • Kepala Sub Bagian Seni Budaya Biro Bintal DKI (1991-1995)
  • Kepala Sub Bagian Pendidikan Luar Sekolah Biro Bintal DKI (1989-1991)
  • Staf Biro Pembinaan Mental (Bintal) DKI (1987-1989)
  • Staf Penatar BP-7 DKI (1985-1987)

3.      SANDIAGA SALAHUDDIN UNO
Sandiaga Salahuddin Uno atau sering dipanggil Sandi Uno (lahir di Rumbai, Pekanbaru, 28 Juni 1969; umur 47 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Sering hadir di acara seminar-seminar, Sandi Uno yang berdarah Gorontalo ini kerap memberikan pembekalan tentang jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), utamanya pada pemuda.

Sandi Uno memulai usahanya setelah sempat menjadi seorang pengangguran ketika perusahaan yang mempekerjakannya bangkrut. Bersama rekannya, Sandi Uno mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan, PT Saratoga Advisor. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain . Pada tahun 2009, Sandi Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes.. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Sandiaga Uno menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.

Sandi Uno adalah lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Sandi mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00.

Saat ini, Sandi Uno juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan.
  • PT Adaro Indonesia
  • PT Indonesia Bulk Terminal
  • PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
  • Interra Resources Limited
  • PT. iFORTE SOLUSI INFOTEK

C.    RANGKUMAN
Cagub
Usia
Latar Belakang Keluarga
Pendidikan
Profesi
Ahok
50
4 bersaudara dari pasangan Alm. Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing
Universitas Trisakti, STIE Prasetya Mulya
Insinyur, Politikus
Agus
38
Putra Sulung dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono
Nanyang Technological University
TNI Angkatan Darat
Anies
47
Putra dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah Rasyid
Universitas Gadjah Mada, University Of Marryland
Akademisi


D.    OPINI
Menurut pendapat saya, setiap pasangan Cagub-Cawagub 2017 ini memiliki profesi yang berbeda-beda namun sama-sama profesional di bidangnya masing-masing. Mereka tampak matang dan mampu untuk mengemban tugas sebagai pengurus Ibu Kota. Banyak prestasi yang telah dicapai ketiga pasang calon yang cukup menjanjikan untuk dipercayakan masyarakat kota Jakarta.

Ahok yang saat ini menggantikan posisi Jokowi telah melakukan banyak perubahan yang lebih baik terhadap Jakarta. Begitu pula Agus dan Anies yang masing-masing berprestasi di bidang militer dan pendidikan telah melakukan tugasnya dengan baik dalam pertahanan dan kemajuan sistem pendidikan di Indonesia.

Saya berharap untuk para pelajar, mahasiswa dan para pemilih pemula dapat lebih selektif dan kritis dalam menetapkan pilihannya nanti di Pilgub 2017. Coba kenali lagi para calon agar tidak ‘buta’ ketika memilih. Yaitu asal pilih karena famous saja. Kalau tidak kenal ya dikenali dulu. Coba telaah poin-poin penting lain yang bisa dijadikan acuan bahwa pilihan tersebut memang benar-benar yang terbaik yang bisa membawa Ibu Kota ke arah yang lebih baik. Semoga tidak ada lagi kecurangan serta golput yang dapat merugikan nasib Kota Jakarta 5 tahun mendatang.


Sebab, kesejahteraan DKI Jakarta akan memberikan dampak besar bagi Indonesia. Kita sebagai warga negara yang baik, berjiwa nasionalisme dan patriotisme tinggi harus mau bekerja sama dalam mewujudkan negara yang makmur dan sejahtera sesuai dengan cita-cita bangsa yang tercantum dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.


Source:




Minggu, 09 Oktober 2016

Tugas 4 | Tujuan dan Fungsi Koperasi

Tujuan utama Koperasi Indonesia adalah mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan daripada laba. Meskipun demikian harus diusahakan agar koperasi tidak menderita rugi. Tujuan ini dicapai dengan karya dan jasa yang disumbangkan pada masing-masing anggota.

Berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945:
 “Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.”(SAK,1996:27.1)

Tujuan dan Nilai Koperasi
1. Memaksimumkan keuntugan (Maximize profit)
2. Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm)
3. Memaksimumkan biaya (minimize profit)

Fungsi Koperasi
  • Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
  • Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat
  • Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya
  • Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

“Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam koperasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan.” (SAK,1996:27.1)

 Sourcce:

Manusia dan Harapan | Tugas 13 Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

MANUSIA DAN HARAPAN 1. Pengertian Harapan Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, se...