Rabu, 12 April 2017

Kuliah sambil kerja? Bisa!!


Gue menulis post ini ketika berada di tingkat 3 Universitas. Baru saja menyelesaikan tugas seminar kerja untuk mendapatkan sertifikat setara sarjana muda.

Di masa ini, otak, otot, hati dan waktu sudah terbuang dan terbagi sangat banyak karena gue harus menjalani 2 role di kehidupan gue. Yaitu sebagai karyawan swasta dan juga mahasiswa dengan jadwal kuliah yang bisa dibilang padat.

Sedikit cerita tentang tempat gue menuntut pendidikan strata satu, di kampus ini tidak ada kelas khusus untuk mahasiswanya yang sudah bekerja. Yang ada hanyalah kelas dengan waktu belajar malam yaitu dari jam setengah enam sampai jam setengah sepuluh.

Gue bukanlah salah satu anak yang terlahir dari keluarga kaya dan berpendidikan tinggi. Jadi keinginan gue untuk kuliah benar-benar berasal dari hati dan tanpa paksaan apapun. Maka dari itu, setelah lulus dari salah satu SMK swasta di Jakarta, gue pun masuk ke dunia kerja dulu sebelum melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Gue sangat antusias saat memulai semester satu di tahun 2014 lalu. Namun setelah berjalan dua semester, semangat itu hilang entah kemana. Jenuh pasti. Tapi gue merasa ada hal yang lebih melelahkan ketika lo pulang kerja dan harus langsung berangkat kuliah. Belum lagi tugas kampus yang numpuk dan bikin otak lo harus bekerja ekstra.

Berangkat kerja pagi-pagi, pulang sore, sorenya langsung berangkat kuliah pulang larut malem, besoknya harus bangun pagi-pagi untuk siap kerja lagi.

Gue tau ngga sedikit yang mandang orang-orang yang kuliah sambil kerja itu 'lebay' banget. Banyak juga yang kesel karena kita jadi ngga bisa bebas main. Tapi man, coba pikir lagi. Kami yang kuliah sambil kerja itu bisa dapet libur setengah hari aja rasanya udah bersyukur banget. Jangan nethink-nethink amat lah ya kalo ngga tau gimana kerasnya perjuangan kami.

Tapi dibalik semua keluh kesah yang ada saat menjalani kedua peran ini, banyak juga sisi keberuntungannya bisa ngejalanin kuliah sambil kerja.


1. Teori ---> Praktek

Yang paling ketara adalah kalo kita udah kuliah sambil kerja, kita dapet benefit bisa langsung mempraktekkan apa yang kita pelajari di kampus dan sambil mengevaluasi apakah pekerjaan kita sudah sesuai dengan teori yang ada. Tentu kalo jurusan kuliah kita sejalan dengan pekerjaan yang kita jalani. Kalo beda jauh banget, setidaknya dengan melakukan dua peran ini kita menjadi terlatih disiplin waktu.



2. Mandiri

Ini sih ngga sepenuhnya bener. Apalagi buat gue yang masih tinggal sama orang tua. Tapi buat mereka yang merantau dari kampung halaman untuk bekerja sambil kuliah dan ngekos sendirian, pastinya akan nambah beban mereka dan memaksa untuk hidup lebih mandiri.



3. Fake Friends

Pertemanan selama masa sekolah (apalagi masa SMA) emang paling bikin kita tenang dan kadang suka ketawa sendiri. Karena pada titik itu teman yang ada di sekeliling kita itu emang cuma mau temenan sama kita. Konflik yang dihadapin sama teman sekolah paling ngga jauh-jauh dari iri nilai bagus, cemburu sama gebetan, rebut-rebutan pacar, debat-debat pelajaran, atau masalah solidaritas dengan kelompok tertentu. Tapi masuk dunia kerja dan dunia kuliah sekaligus membuat kita bisa langsung membedakan tipe teman jenis apa yang ada di dunia kerja dan di dunia perkuliahan.

Kuliah yang masih ngga jauh beda sama sekolah ini bikin pertemanan kita jadi lebih asik daripada di tempat kerja yang temenannya ngga jauh-jauh dari kata 'persaingan'. Buat gue pribadi, punya temen kuliah itu serasa minum es teh manis di padang pasir. Gue ngga bilang temen kerja itu semuanya 'fake friends'- ya, hanya saja kebanyakan adalah seperti itu.



4. Younger

Gue emang ngga terlalu telat banget masuk kuliah. Tapi menurut gue buat mereka yang masuk kuliahnya di umur 30 tahun keatas, akan berasa lebih muda dengan berkumpul dengan teman-teman yang juga masih muda. Untuk kita yang masih 20-an, berteman sama mereka nambah pengetahuan dan pengalaman dan membuat kita jadi lebih dewasa juga. Terus, dengan status kita yang mahasiswa ini juga kayak ngebawa hawa-hawa anak muda gitu.



5. Manajemen waktu dan uang yang baik

Menjadi mahasiswa sekaligus pekerja memaksa kita membuat jadwal sehari-hari kita sendiri. Bukan seperti jadwal pelajaran atau apa, tapi lebih seperti jam segini gue harus apa, setengah jam kemudian gue harus apa. Dan kalo kita break the schedule, bisa jadi apa yang kita lakuin seharian itu hancur berantakan. Begitu juga soal manajemen uang. Gaji yang kita dapetin sebulan sekali itu harus dibagi adil untuk bayar uang semesteran, bayar kosan, ongkos ke kantor, ongkos ke kampus, uang jajan kantor, uang nongkrong pulang ngampus, makan, bayar fotocopian, bayar tugas kelompok, dll. Dan sekali lagi, kalo ada satu aja yang ngga sesuai rencana, kita harus pinter-pinter muter otak buat me-manage nya.


Ini sih menurut gue. Tapi semua kenangan yang udah terjadi selama kuliah sambil bekerja itu berharga banget. Suka dukanya menjadi pembelajaran bagi kita yang selalu bisa melihat sisi positif dari kejadian. Semangat ya kalian yang sedang menjalani kuliah sambil kerja! 


 

Manusia dan Harapan | Tugas 13 Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

MANUSIA DAN HARAPAN 1. Pengertian Harapan Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, se...