Senin, 27 Oktober 2014

Mari Mabuk di Wakatobi--Manusia dan Keindahan

"Makin banyak orang Indonesia yang diving, makin bagus supaya yang lihat keindahan bawah laut Indonesia bukan hanya bule saja," ujar Anton, dive instructor kami saat diving di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.


Alat-alat selam memenuhi kapal. Lebih dari 15 orang masuk ke dalam kapal dive ini dan kapal mulai bergerak dari dermaga di Pulau Tomia, Wakatobi. Tidak lama kami sampai di salah satu titik penyelaman yang sangat populer, setidaknya saya selalu mendengar nama spot diving yang satu ini jika berbicara tentang Wakatobi.


"Mari Mabuk," nama yang terdengar unik dan tidak biasa sebagai nama lokasi. Wajah-wajah bersemangat terlihat saat memakai perlengkapan diving. Sebagian besar dari tim Daihatsu Terios 7 Wonders baru mendapatkan lisensi menyelam dan mereka mengambil lisensi khusus sebelum ke Wakatobi agar dapat menikmati indahnya bawah laut yang disebut-sebut sebagai lokasi dengan spesies terumbu karang terbanyak di dunia.



Saya pun selalu senang melihat semangat-semangat baru untuk menyelam. Divers memang akan selalu meracuni orang lain untuk jadi divers, alasannya? keindahan bawah laut sulit dideskripsikan, anda harus mencoba, harus! dan inilah yang dilakukan sebagian besar orang dalam grup kami.

Tidak lama satu persatu mulai melakukan big step, cara menceburkan diri ke air dengan simply melangkah keluar dari kapal dan siap menikmati alam bawah laut.




Audita, dive instructor kami mengajak saya turun terlebih dahulu untuk mengambil gambar. Kami langsung bergerak ke area dengan soft coral yang memenuhi hampir seluruh dasar, begitu berwarna-warni dan bervariasi bagaikan ditata khusus oleh desainer sehingga kemanapun saya melihat bagaikan komposisi indah yang sempurna untuk difoto.

Memang, saat kami turun jarak pandang tidak sebaik biasanya. Saya ingat pada penyelaman saya dahulu di area Pulau Hoga jauh lebih bening, namun di Mari Mabuk, saya dimabuk keindahan soft coral yang begitu banyak, serta ikan-ikan kecil yang dengan serunya lewat di sekeliling kami.

Soft coral di titik penyelaman ini sangat padat, dan uniknya saat saya bergerak ke sisi lain "bukit" area dengan karakter yang berbeda langsung terlihat. Di sisi ini justru hard coral atau karang keras yang memenuhi dasar, sangat terasa berbeda dengan area sebelumnya yang ditutupi soft coral beraneka warna.


Pecinta indahnya koral yang berwarna-warni, dengan ikan beraneka warna tampak sibuk di tengah "kemacetan" bawah laut akan dibuai di penyelaman ini. Mari Mabuk memang memabukkan dan konon nama ini memang disematkan karena titik penyelaman ini begitu indah dan membuat penyelam "dimabuk" kecantikan karang-karang indah Wakatobi.

Ah, tidak hanya Mari Mabuk yang memabukkan. Diving bagi saya selalu memabukkan, membuat senang, membuat ketagihan dan tidak ingin berhenti. So, are you ready to get drunk underwater? ;)

@marischkaprue - not a drunken master

Source:

LifeIsAnAbsurdJourney: Mari Mabuk di Wakatobi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia dan Harapan | Tugas 13 Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

MANUSIA DAN HARAPAN 1. Pengertian Harapan Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, se...