Kamis, 09 November 2017

Manusia dan Cinta Kasih - Lanjutan | Tugas 4 Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar



MANUSIA DAN CINTA KASIH - LANJUTAN


1. Kasih Sayang

            Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.

            Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orangtua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orangtuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orangtua dan anak.

            Suatu kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis, keberandalan remaja, frustasi dan sebagainya, dimana semuanya di latar belakangi kurangnya perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya.

            Adalah kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan di anak dalam masyarakat. Orangtua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:

a. Orangtua bersifat aktif, si anak yang pasif

            Dalam hal ini orangtua memberikan kasih sayang terhadap anaknya yang baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat. Tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.

b. Orangtua bersifat pasif, si anak aktif

            Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orangtuanya. Kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orangtua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.

c. Orangtua bersifat pasif, si anak pasif

            Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. Orangtua hanya memenuhi dalam bidang materi saja

d. Orangtua bersifat aktif, si anak aktif

            Dalam hal ini orangtua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orangtua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

            Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau menggendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang, dinyanyikan, meskipun bayi itu tidak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya.

            Ada bermacam-macam kasus kasih sayang dalam kehidupan. Semua orangtua mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu tidak sedikit orangtua menumpahkan kasih sayang secara berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan pendapatnya. Ada yang secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan sebagainya. Karena itu ada yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.


2. Kemesraan

            Kemesraan berasal dari kata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara mapun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya adalah perwujudan kasih sayang yang mendalam.

            Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”

            Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro Mendut-Pronocitro.

            Yose Ortage Y Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan “Di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.”    

Selanjutnya Jose mengatakan, bahwa si pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran energi cinta tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.

Kemampuan mencinta memberi nilai hidup kita dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau tidak dalam evolusi kita.

Dari uraian di atas terlihat betapa agung dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.

Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.

Tiap manusia pernah bercinta, hanya saja tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni. Bagi penyair mencurahkan rasa cintanya adalah biasa. Kalau Rendra mencurahkan kemesraannya dalam bentuk puisi, maka Chairil Anwar mencurahkan kemesraannya dalam bentuk bebas dari bentuk yang telah ada. Coba resapilah sajak kemesraan Chairil Anwar berikut ini:


                        AJAKAN

            Ida
            menembus sudah cahaya
            udara tebal kabut
            kaca hitam lumut
            pencar-pencar sekarang
            di ruang tengah lapang
            mari ria lagi
            tujuh belas tahun kembali
            bersepeda sama-gandengan
            kita jalani ini jalan
            ria bahagia
            tak acuh apa-apa
            gembira riang
            biar hujan datang
            kita mandi basahkan diri
            tahu pasti sebentar kering lagi.


3. Pemujaan

            Pemujaan adalah salah satu  menifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah karena Tuhan mencipta alam semesta.

            Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia mengabaikan segala perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia. Karena Tuhan pencipta alam semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan alam semesta untuk manusia.

            Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Solat di rumah, di masjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di tempat-tempat yang dianggap kramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.

            Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia memohon ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan, agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada padanya, dan lain-lain.

            Bila setiap hari sekian kali manusia memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.


4. Belas Kasihan

            Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta philia ialah cinta kepada ibu bapak (orangtua) dan saudara, dan ketiga cinta amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros karena kodrati sebagai laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinanar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil.

            Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orangtua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.

                Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.

            Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Kemudian apa bedanya Rahmah dengan Rahman? Kalau Rahman ada unsur memberi. Misalnya seseorang memusuhi kita, tetapi kita tidak membalasnya, malahan kita jadikan dia sebagai teman baik. Jadi pengertian rahmah adalah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu kita menunjukkan jalan keluar kepadanya. Tetapi kalau kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesulitan, sehingga menyebabkan rusak (menjerumuskan), maka hal itu disebut memanjakan.

            Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.


5. Cinta Kasih Erotis

            Cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. Bilamana orang asing tadi telah menjadi seseorang yang diketahui secara intim, tak ada lagi rintangan yang harus diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang harus diperjuangkan. Pribadi yang dicintai telah dipahami orang seperti dirinya sendiri. Atau barangkali harus dikatakan “kurang” dipahami seperti dirinya sendiri. Apabila terdapat perasaan yang telah mendalam terhadap pribadi yang lain apabila orang dapat mengalami ketakterhitungan pribadinya sendiri, maka pribadi orang lain tidak pernah akan begitu biasa baginya, dan keajaiban mengatasi rintangan-rintangan dapat terjadi lagi berulang-ulang tiap hari. Tetapi, untuk kebanyakan orang pribadinya, seperti juga pribadi orang lain, mudah dipahami cukup lengkap. Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual. Karena mereka mengalami keterpisahan orang lain terutama sebagai keterpisahan fisik, maka dengan mengadakan penyatuan fisik, orang telah mengatasi keterpisahan tersebut, demikian anggapannya.




Referensi:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia dan Harapan | Tugas 13 Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

MANUSIA DAN HARAPAN 1. Pengertian Harapan Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, se...